Banyak definisi etos kerja tapi bagi saya etos kerja itu seperti "Selera Makan", lahap biasa biasa saja dan ogah ogahan alias tidak berselera.
Faktanya ada yang semangat bekerja, ada yang biasa saja dan tentu juga ada yang bermalas malasan. Ada yang bekerja memperjuangkan sesuatu ada yang penting ngantor dan akhirnya terjebak rutinitas ada yang hanya makan gaji buta (miskin prestasi bergaji tinggi).
Pict : FB Syihabbudin AU |
Perlu dipahami bila ada orang rajin bekerja, target tercapai sehingga terlihat produktif belum tentu dia memiliki etos kerja tinggi sebagaimana orang yang lahap makan belum tentu dia lapar atau butuh nutrisi tapi karena stress dan banyak tekanan.
Menurut pengamatan saya orang yang memiliki etos kerja tinggi memiliki beberapa ciri :
Pertama menikmati pekerjaan. Bekerja bukan sekedar menggugurkan kewajiban, bekerja karena panggilan jiwa seperti layaknya orang yang sedang mengerjakan hobi. Mereka fokus pada sisi positif pekerjaannya. Ia mengerjakan bukan hanya karena bayaran semata. Ia merasa berharga melakukan pekerjaannya.
Kedua senang berkolaborasi. Orang expert dan banyak karya apabila enggan berkolaborasi dengan orang lain menurut saya memiliki etos kerja rendah. Dalam ilmu bisnis ada istilah "leverage" atau percepatan. Salah satu bentuk percepatan yang utama adalah kolaborasi. Meski ahli bila tidak mau berkolaborasi maka hasilnya mudah ditebak, terbatas dan melelahkan.
Ketiga helpful, senang menolong rekan kerja dan mempermudah urusan orang lain. Memberikan layanan yang baik kepada pelanggan internal maupun eksternal bisa dibilang "ringan tangan" dan tidak itung itungan.
Apabila ketiga ciri diatasi tidak melekat pada kita jangan harap kita memiliki etos kerja tinggi meskipun target tercapai, KPI tuntas. Dengan kata lain buat apa pencapaian target bila hati dan jiwa tersiksa saat bekerja itu hanyalah etos kerja semu yang menipu.
Salam Sukses Mulia.... Repost dari FB https://www.facebook.com/sihabuddin.utomo (enterpreneur)
0 comments:
Posting Komentar