Selasa, 10 Oktober 2017

Nasib Designers Di Jaman Now

Repost dari FB Zie Trisaksono

Saya sering mendengar keluhan dari temen-temen desainer.
Entah itu desainer bangunan (arsitek), desainer interior, desainer grafis atau jenis jasa desain lainnya.
Dari sekian banyak curhatan, yang paling sering dikeluhkan adalah ketika mereka dihadapkan pada situasi dilematis: disuruh pilih duit atau persahabatan!
Maksudnya gini, banyak yg dg alasan pertemanan atau persahabatan lalu meminta tolong jasanya secara gratis...
Kondisi ini sudah umum terjadi, termasuk pada diri saya.
Nah, kalo ada yg meminta advis pada saya, saya selalu mengatakan anggaplah itu sebagai sebuah anak tangga yg memang harus dilalui.
Nasehat saya begini.
Berbeda dengan jenis usaha lain yang selalu didorong untuk scale up, jenis usaha jasa desain justru sebaliknya... kita harus berusaha untuk scale down!
Maksudnya gimana?
Penjelasannya begini....
Awal-awal berkarir di dunia desain mungkin omset kita akan ada di kisaran 4M (Makasih Mbanget Mbesuk Maning). 😄😄😄😄
Ini adalah level omset yg berbahaya karena 2M yg terakhir (Mbesuk Maning) adalah indikasi bahwa dia akan kembali gratisan lagi.
Bagi kita yg baru memulai karir bolehlah kita melayani pelanggan seperti ini sambil membangun portfolio sekaligus tabungan amal.
Kita melayani pelanggan ini sambil mulai mengurangi intensitasnya.
Lama-lama omset akan turun menjadi 3M (Makasih Mbanget Mas), Nah sampai di level ini sudah agak mendingan. 
Kemungkinan besar mereka belum akan kembali dalam waktu dekat.
Selanjutnya usahakan kita mulai memberikan alasan untuk mangkir agar omset turun lagi menjadi 2M saja (Makasih Mas).
Memang terdengar mulai garing. 
Tapi tidak apa-apa.
Nah, kalo sudah lama bertahan di omset ini sebaiknya mulai buat kesibukan lain sehingga mereka akan kehilangan dan mencari kita.

Saya menyarankan kesibukan disini adalah berupa sering-seringlah mengikuti kontes/kompetisi desain.

Selain untuk mengurangi intensitas pelanggan gratisan juga untuk mendapatkan pundi-pundi dollar, meningkatkan kepercayaan diri dan menambah portfolio desain.
Apalagi kalo sudah sering memenangkan kontes desain, secara langsung bisa turut mengangkat harga jual desain kita.

Semakin tinggi nilai kemenangan kita semakin tinggi pula harga jual desain kita nantinya.
Awal-awal ikuti kontes yg murah-murah saja dulu, yang 100an dollar yang pesaingnya dikit dan peluang menangnya tinggi. Secara bertahap tingkatkan sampai yg ribuan dollar kalo mampu.
Nah, jika kita sudah mulai enjoy dan sibuk dengan aktifitas kontes/turnamen disitulah omset kita akan turun lagi menjadi 1M (Mas...?!).

Mohon dihayati, kata ini diucapkan dengan nada mencari-cari dan biasanya berulang-ulang...
Nah, setelah omset kita berada di level 1M inilah kita mulai aman.
Apabila mereka masih terus berusaha mencari kita, saat itulah kita perlu muncul dari tempat persembunyian menunjukkan sejumlah gallery portfolio sambil membawa satu daftar harga yang lengkap dan jelas, misalnya:
Paket logo (standard) = 1jt
Paket logo komplit (stationery, namecard, letter head, stempel) = 2jt
Paket Full Service (tambahan branding, leaflet, spanduk dll) = 3jt.
Dan lain sebagainya sesuai dengan kreatifitas masing-masing.
Agar posisi tawar kita menjadi semangkin kuat saya sarankan satu tips lagi.Apa itu?!Menikahlah!Ya, menikah dan punya anaklah!Sebab dengan alasan tersebut kita bisa mengatakan kepada mereka "Anak saya butuh susu!"Biasanya orang yang masih punya hati tidak akan sanggup mendengarnya....Selamat mencoba, semoga sukses!

zie,
CEO BuatApp
Trainer Xanoco Workshop
Arsitek Rumah Tumbuh
Desainer ZIE studio
Owner BMC Kontraktor
dan.... ayah dari seorang bayi yang masih butuh susu
___________________
*) ilustrasi Logo Inmark.
Klien, Inmark inc. , adalah sebuah perusahaan packaging di USA.
Jadi yg gambar api warna merah itu bisa diganti-ganti sesuai kebutuhan. Misalnya ini gambar api, berarti ini packing untuk produk flammable. Ada lagi gambar cairan berbahaya, radiasi tinggi dll tinggal ganti gambar icon di belakang huruf 'k' tersebut.

Ini adalah salahsatu logo termahal yang pernah saya buat. Nilainya USD 1750, di tahun 2010an. Saat itu dollar sedang tinggi, sekitar 14 ribu rupiah per dollarnya. Artinya harga logo ini senilai 24,5 juta.
Hanya logo tok lho tidak pakai bonus dan servis lain.
Mengalahkan ribuan desain logo dari desainer di seluruh dunia. Menjadi salahsatu daya ungkit nilai desain sy selanjutnya. 
Kiat-Kiat Sukses Menjadi Disainer (oleh Zie Trisaksono)

0 comments:

Posting Komentar