Saya sudah curiga sejak awal, bahwa ketika penjualan teman-teman sepi, masalahnya bukan pada strategi yang salah. Strategi yang salah bukan akar masalahnya. Akar masalah sesungguhnya adalah mindset yang salah.
.
Beberapa teman yang saya berikan produk-produk untuk dijual, lalu setelah mereka publish iklannya (anggap saja mereka sudah mengiklankannya. Meski saya nggak yakin) dan ternyata nggak laku. Lalu saya tanya, "Kenapa kira-kira iklan kita nggak menghasilkan penjualan?".
.
Dan jawabannya "Produk-produknya mahal bang.."
.
Jawaban ini menunjukkan mindsetnya. Bahwa pada dasarnya dia menganggap ini produk mahal. Dan menganggap bahwa nggak mungkin ada yang mau beli. Karena dia sudah mempersepsikan bahwa ini produk mahal dan nggak akan ada yang mau beli, maka iklannya pun asal-asalan. Dia nggak mau mencari cara untuk membuat produk ini terjual. Mentok pikirannya.
.
Kebanyakan penjual, ketika menjual sebuah produk, selalu mengukur harga produk sesuai dengan isi dompetnya. Ketika produk itu bisa dibelinya, maka produk itu disebutnya murah. Sebaliknya, ketika isi dompetnya nggak memungkinkan ia membeli produk itu, maka produk itu akan mendapat label mahal, dan menganggap semua orang nggak akan sanggup membeli produk itu. Haha..ayo ngaku!
.
Padahal jelas nggak begitu. Kalau mindsetmu begitu, maka kau sesungguhnya sedang menunjukkan kapasitas dirimu. Maka itu akan secara langsung menyesuaikan potensi capaian rezekimu.
Produk mahal itu persepsi. Mahal menurut siapa? Produk seharga 4juta jelas mahal bagi yang penghasilannya hanya 4juta sebulan. Tapi tentu bukan harga yang mahal bagi yang penghasilannya 40juta sebulan.
.
Bahkan, kalau pakai teknik ghaib "Wants to be needs" yang saya tuliskan di buku paling jelek se-alam semesta itu, kita bisa menjual sebuah produk mahal bahkan ke orang yang bukan segmentasinya. Karena terbukti, di luar sana, ada orang yang bukan segmentasi pasar sebuah produk, tapi malah membeli produk itu. Misal : tukang sayur yang beli motor sport harga 50jutaan. Tukang sayur jelas bukan segmen dari penjual motor sport itu.
.
Nah, mindset mu memengaruhi kapasitasmu. Kapasitasmu, memengaruhi rezekimu.
.
#Rezeki
#MantraCovertSelling
.
Beberapa teman yang saya berikan produk-produk untuk dijual, lalu setelah mereka publish iklannya (anggap saja mereka sudah mengiklankannya. Meski saya nggak yakin) dan ternyata nggak laku. Lalu saya tanya, "Kenapa kira-kira iklan kita nggak menghasilkan penjualan?".
.
Dan jawabannya "Produk-produknya mahal bang.."
.
Jawaban ini menunjukkan mindsetnya. Bahwa pada dasarnya dia menganggap ini produk mahal. Dan menganggap bahwa nggak mungkin ada yang mau beli. Karena dia sudah mempersepsikan bahwa ini produk mahal dan nggak akan ada yang mau beli, maka iklannya pun asal-asalan. Dia nggak mau mencari cara untuk membuat produk ini terjual. Mentok pikirannya.
.
Kebanyakan penjual, ketika menjual sebuah produk, selalu mengukur harga produk sesuai dengan isi dompetnya. Ketika produk itu bisa dibelinya, maka produk itu disebutnya murah. Sebaliknya, ketika isi dompetnya nggak memungkinkan ia membeli produk itu, maka produk itu akan mendapat label mahal, dan menganggap semua orang nggak akan sanggup membeli produk itu. Haha..ayo ngaku!
.
Padahal jelas nggak begitu. Kalau mindsetmu begitu, maka kau sesungguhnya sedang menunjukkan kapasitas dirimu. Maka itu akan secara langsung menyesuaikan potensi capaian rezekimu.
Produk mahal itu persepsi. Mahal menurut siapa? Produk seharga 4juta jelas mahal bagi yang penghasilannya hanya 4juta sebulan. Tapi tentu bukan harga yang mahal bagi yang penghasilannya 40juta sebulan.
.
Bahkan, kalau pakai teknik ghaib "Wants to be needs" yang saya tuliskan di buku paling jelek se-alam semesta itu, kita bisa menjual sebuah produk mahal bahkan ke orang yang bukan segmentasinya. Karena terbukti, di luar sana, ada orang yang bukan segmentasi pasar sebuah produk, tapi malah membeli produk itu. Misal : tukang sayur yang beli motor sport harga 50jutaan. Tukang sayur jelas bukan segmen dari penjual motor sport itu.
.
Nah, mindset mu memengaruhi kapasitasmu. Kapasitasmu, memengaruhi rezekimu.
.
#Rezeki
#MantraCovertSelling
0 comments:
Posting Komentar